Mengambil keputusan cepat dan tepat  

Agar sukses dalam bisnis, Anda harus cepat mengambil keputusan. Namun, jangan sampai terburu nafsu, karena ingin cepat mengambil keputusan maka jadi tidak tepat. Pikirkan masak-masak dalam menentukan langkah Anda. Jika Anda lambat, bisa jadi peluang bisnis di depan mata bisa dicaplok kompetitor Anda.

Jangan lupa, dalam setiap rumusan rencana keputusan, persiapkan rencana cadangan yang mungkin akan berguna jika rencana utama tidak berjalan dengan baik. Agar bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, Anda bisa mencoba cara-cara berikut ini:

Survey untuk mengumpulkan data

Rencana yang baik selalu membutuhkan data-data cukup dan akurat. Sediakan data-data lengkap mencakup segala aspek luar perusahaan seperti konsumen, juga aspek di dalam perusahaan itu sendiri. Cari melalui statistik mana produk yang paling disukai secara nasional. Jika ada perubahan catat, perubahan bisa terjadi kapan saja termasuk dalam hitungan jam. Mengapa data begitu penting karena iniadalah dasar pengambilan keputusan. Data yang diolah dan menimbulkan kesimpulan yang salah maka akan menghancurkan langkah selanjutnya.

Sedangkan data-data dari dalam perusahaan biasanya telah dikuasai para manajer. Ada hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak terjerat perangkap. Karena data yang terlalu banyak akan memusingkan dan membuat Anda ragu dalam memilih keputusan.

Mengkomunikasikan data

Data yang telah diperoleh itu tidak akan berguna banyak jika tidak diolah dan dikomunikasikan bersama. Untuk mendapat keputusan paling tepat sebaiknya hindarkan data yang bersifat rahasia. Misalnya informasi pasar yang diterima bagian pemasaran perlu diteruskan ke bagian produksi dan iklan dan sebaliknya. Maka, untuk menghasilkan keputusan cepat dan tepat perlu didukung komunikasi perusahaan yang baik.

Ketajaman Analisa

Gunakan analisa yang tajam dalam mengolah data yang sudah susah payah Anda kumpulkan. Ambil keputusan yang paling bijaksana dan memiliki resiko paling kecil. Anda juga masih perlu mengawasi dalam hal pelaksanaan keputusan tersebut satu demi satu.

Rencana cadangan

Dalam menentukan kesimpulan, sebaiknya Anda juga menyertakan keputusan cadangan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi keadaan manakala rencana awal tidak terlaksana.

Jangan menunda waktu

Untuk menghasilkan keputusan yang cepat, Anda tidak perlu menunda-nunda waktu karena keputusan tidak bisa hanya melalui proses satu malam saja. Awasi setiap perkembangan yang mungkin akan mengubah keputusan Anda sewaktu-waktu.

Fasilitas peralatan

Untuk menunjang gerak cepat kerja Anda, maka diperlukan bantuan fasilitas yang cepat dan canggih pula. Minimal, Anda mempunyai perangkat komputer yang bisa digunakan dengan baik, perangkat komunikasi dan lain sebagainya.

Aku 'Kan Beda
Oleh: Andrias Harefa*



"Mengapa aku tidak seperti si Anu, Ayah?"
"Karena kamu bukan si Anu, anakku."
"Mengapa aku bukan si Anu?"
"Karena Tuhan terlalu kreatif untuk menciptakan dua manusia sama persis. Anak kembar pun tidak sama persis."

***
Kalau kamu-kamu merasa beda dengan teman-teman sebayamu, itu pertanda jiwa yang normal. Sebaliknya, kalau kamu merasa harus selalu sama dengan remaja lainnya, itu pertanda kenormalan jiwamu perlu dipertanyakan. 

Orang beda bentuk fisiknya, ada yang pendek ada yang tinggi, ada yang pesek ada yang mancung, ada yang gemuk ada yang kurus, ada yang cantik ada yang antik, ada yang dari belakang kayak Tom Cruise tapi dari depan kayak Tom&Jerry, ada yang dari samping kayak Rambo tapi dari depan kayak Scobidoo, dan seterusnya. Beda nenek moyang dan ras atau suku juga biasa. Beda agama sah-sah saja. Beda minat dan kecerdasan, oke-oke pula. Pokoknya serba beda itu wajar saja.

Cuma, yen tak pikir-pikir (bahasa Jawa, artinya "kalau dipikirin") ada dua persamaan dasar yang juga harus diterima. Pertama, kamu-kamu semua sama-sama manusia; dan kedua, kamu-kamu semua sama-sama ciptaan Tuhan (kecuali kamu ateis, yakni "beriman" bahwa Tuhan tidak ada sehingga sungguh tak layak hidup di negara Pancasila). 

Dua persamaan dasar ini mengandung konsekuensi atau tuntutan bahwa dalam segala perbedaannya manusia itu harus bertingkah laku manusiawi (tidak binatang-wi atau tumbuhan-wi, dan tidak setan-wi atai malaikat-wi) dan bertakwa kepada Tuhan (bukan kepada hantu). Artinya, dalam hubungan antar manusia kamu-kamu harus saling menghargai dan menghormati hak asasi (duileh, asasi nih ye), saling kasih mengasihi, tidak saling melecehkan atau merendahkan orang lain, de-es-te (bukan dan sok tahu lho). 

Hubungan antar manusia itu harus dijalin menggunakan akal budi yang sehat, hati nurani yang sehat, dan tubuh yang sehat (nggak suka narkoba dan nggak terjangkit virus AIDS gitu). Kalau ketiga hal itu sakit, maka hubungan yang manusiawi sulit dijalin. Iya'kan?!

Lalu dalam hubungan dengan Sang Pencipta, harus ada sikap beriman, bertakwa, menyembah dan berbakti penuh cinta. Jangan malah sok jadi tuhan-tuhanan (gods), sok bisa menentukan nasib sendiri seratus persen, terlalu mengandalkan otak, hati, dan otot sendiri.

***
"Mengapa Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, Ibu?"
"Aku tidak tahu, anakku."
"Mengapa Ibu tidak tahu?"
"Karena, Ibu bukan Tuhan."

***
Kamu-kamu pasti tahu bahwa "pikiran" dan "hati" Tuhan itu tak terselami. Ia lebih dalam dari lautan manapun, lebih tinggi dari Mount Everess. Yang mungkin kita pahami hanyalah sebatas yang dinyatakan-Nya dalam kitab suci. Itupun hanyalah sebatas "tafsiran" dan karenanya tidak pernah mutlak benar. Mungkin kelak, kalau kamu-kamu "ketemu" Tuhan, bisalah ditanyakan mengapa Ia menciptakan manusia berbeda-beda. Tapi untuk ketemu Tuhan kamu-kamu harus lulus ujian iman dan ketaatan. Gitu 'kan?

Tips Berani Tampil Beda:
1. Miliki prinsip "Tuhan menciptakan aku berbeda dan karenanya aku harus menyatakan perbedaan tanpa rasa sungkan". 

2. Tambahkan prinsip "Karena aku boleh beda, maka orang lain juga boleh beda sama aku dan kami tetap saling menghormati dan mengasihi."

3. Lalu "Perbedaan seharusnya memungkinkan tumbuhnya rasa saling membutuhkan, saling tolong menolong, saling peduli, dan saling-saling yang baik lainnya."

4. Terakhir "Beda saja kok repot".


Tips Buat Yang Mau Ngetop:
1. Miliki prinsip "Aku mau ngetop dengan cara terhormat. Kalau tercela, nggaklah yaou."

2. Kenali minat dan bakatmu. Tanya Ayah dan Ibu, Kakek dan Nenek, Kakak dan Adik, Om dan Tante, dalam hal apa kamu "hebat". Lalu coba kembangkan lebih jauh dengan ikut kursus atau ikut lomba-lomba yang memungkinkan kamu lebih dikenal.

3. Berdoa minta petunjuk Tuhan agar menjaga niatmu tetap suci dan tidak melanggar hukum-hukum-Nya.

4. Kalau ada kesempatan, cari tahu (dengan mewawancarai, menyusun kliping, dan lainnya) bagaimana orang-orang yang terhormat dan kamu kagumi mencapai prestasi-prestasi mereka. Pelajari apa yang mungkin baik untuk ditiru (yang baik lho).

5. Evaluasi, pikirkan lagi berulang kali, apa benar kamu ingin jadi orang terkenal. Sebab orang terkenal itu juga susah lho. Kemana-mana diawasi, dibatasi, dan dipergunjingkan. Juga nggak bisa kongkow-kongkow di mal semaunya sendiri, salah sedikit dicaci maki orang, banyak yang sirik karena tak mampu, digosipin ini itu, dan seabrek beban lainnya.