Judul : KEMBALI KE NATURA, KITCHEN SET

 

Sumber: MAJALAH SWA 20/XIII/23 OKTOBER - 5 NOVEMBER 1997 ditulis oleh Burhanuddin Abe

 

Natura berhasil menjadi produk perlengkapan dapur yang eksklusif. Kini, siap-siap membidik pasar mancanegara.

Bisnis kitchen set bukan hal yang baru, memang. Natura, salah satu produsen perlengkapan dapur, tidak hanya menawarkan produk, tapi konsep terpadu. Bukan hanya mendesain dan membuat kabinet untuk dapur, tapi juga meja dan kursi makan yang diselaraskan dengan aksesorinya. Ciri utama Natura: Bahan utamanya terbuat dari kayu, sehingga tercipta kesan alami dan bergaya pedesaan (country).

Kembali ke alam, itulah tema yang ingin ditawarkan Natura. Konsep itu pula yang dijual Jackie Ambadar ketika mebangun bisnis perlengkapan dapur pada 1990. Dengan modal awal Rp. 10 juta, ia merekrut 6 tenaga kerja. Mulanya ia memproduksi 250 set perlengkapan dapur dan makan. Setiap desain terdiri dari 1.000 unit. Di luar dugaan ketika produk-produk tersebut digelar di shorroom seluas 400 m2 di Mall Pondok Indah (MPI), Jakarta Selatan, ternyata laris manis. Produk yang paling digemari konsumen meliputi handuk tangan, alas makan, tempat tisu dan celemaek. "Dalam waktu singkat kami bisa menagguk omzet Rp. 30 juta," ungkap Jockie.

Wanita lulusan FISIF Universitas Indonesia, Jakarta berkesimpulan, produk bertema back to nature ternyata mendapat tempat di ahti masyarakat. Keberhasilan peluncuran produk pertama Natura , analisisnya , karena didukung lokasi toko yang strategis. MPI merupakan mal mewah pertama di Jakarta, sehingga hampir semua orang ingin datang ke sana. Selain itu banyak pasangan muda yang tinggal di seputar kawasan itu, ysng nota bene elite, memiliki citarasa tinggi. "Merekalah konsumen terbesar Natura," kata Jackie. Jackie mengaku tidak mau setengah-setengah menggarap bisnisnya. Selain outlet di MPI, Natura juga mempunyai counter di Pasar raya, JC Penney, Galeria Matahari dan Cahaya Bintaro - semua di Jakarta. Pada tahun 1996 Natura meluaskan usahanya dengan membuka outlet seluas 100 m2 di Mega Mal Lippo Karawaci, Tangerang. kendati belakangan dibekukan sementara. "Karena kurang menguntungkan," jelasnya. Saat ini, produk Natura hanya dapat ditemui di outlet-outlet tertentu. Alsannya pertama, Natura merupakan produk eksklusif. Kedua, kapasitas produksinya terbatas, dan hanya untuk konsumsi masyarakat menengah-atas. Ketiga harganya relatif lebih tinggi ketimbang produk sejenisnya. Toh, Jackie, yang kini mempekerjakan 30 pegawai itu, tidak berpangku tangan menunggu calon konsumen mampir ke outlet-outlet eksklusifnya. Ia juga menawarkan ke para peminat yang potensial. Hasilnya ternyata lumayan. Banyak pesanan pendesainan dapur gaya Natura, setiap bulan paling tidak 3 - 5 order. Untuk itu Natura membentuk tim desainer interior di Jl. Radio Dalam, Jakarta Selatan. Tarif pesanan berkisar Rp. 1 - 1,5 juta per unit, di luar aksesori. Untuk order khusus dari bahan kayu berkualitas tinggi, harganya - termasuk perlengkapan - Rp. 5 - 30 juta.

Untuk keperluan produksi, Natura memiliki 10 unit mesin jahit. Semua pengerjaan dipusatkan di pabriknya, Jl. Abd. Gani, Ciputat, Tangerang. Adapun perajinan kayu, Natura memiliki pabrik di Parung, Bogor dan pabrik mebel di Ciawi, Bogor. Cara kerja Natura sebenarnya cukup hemat biaya. Bahan baku yang digunakan 100% lokal, bahkan desain dan cetakannya dikerjakan sendiri. Bagian-bagian yang tidak dikerjakan sendiri adalah pembuatan keramik, mebel, perajinan kayu (untuk tempat tisu, rak piring, dan sebagainya), yang sebagian besardisubkan. Untuk perajiana kayu, Natura bekerjasama dengan sekelompok anak-anak putus sekolah yang jumlahnya sekitar 40 orang. Menurut Jackie, omzet Natura per bulan Rp. 100 - 200 juta. Kalau menjelang Lebaran dan Tahun Baru, Penjualan bisa meningkat 50 - 60 %," katanya. Jackie menyadari, kebutuhan dapur dan perlengkapannya hanyalah prioritas kesekian dari kebutuhan rumah tangga secara umum. Yang menyukai perlengkapan dapur tidak sekedar funsional, hanya orang-orang tertentu yang berduit lebih. Dan terjunnya ia ke bisnis kitchen & daining accessories, sebenarnya bermula dari hobi. Kendati mempunyai Surindo Utama, perusahaan yang membidangi penelitian, Jackie tidak lebih dulu melakukan survei dalam memulai bisnisnya. Ia lebih mengandalkan naluri. "Jadi, lebih banyak fun dari pada bisnisnya," jelasnya. Tentu bukan benar-benar fun. Sebab Jackie sudah lama memahami dunia bisnis. Bersama saudara-saudaranya ia mendirikan perusahaan pada 1981. Bidang usahanya membuat perlengkapan bayi untuk kelas menengah-atas dengan merk Le Monde. Perusahaan yang yang mempunyai pusat produksi di Ciawi Bogor ini dimulai dari nol. Modal awalnya hanya Rp. 900 ribu plus dua mesin jahit (lihat Tujuh Bersaudara Menduniakan Le Monde, SWA edisi April 1993). Le Monde - dalam bahasa Perancis berarti mendunia. - boleh dikatakan bukan home industry lagi. Dalam perkembangannya Le Monde yang berhasil mengembangkan ratusan item produk tidak hanya puas menggarap kelas atas, tapi juga meluncurkan perlengkapan bayi Babby Kitty untuk kelas menengah-bawah. Perusahaan yang pada 1986 dikukuhkan dengan nama PT Lembanino Tirta Anugrah (LTA) itu, kini asetnya sekitar Rp. 5 miliar, dengan tiga pabrik dan 200 mesin jahit. Omzetnya Rp. 400 - 500 juta per bulan.

Natura yang dikembangkan belakangan, masih di bawah naungan Le Monde. Ada untungnya, karena dalam urusan pemasaran, Natura selain memanfaatkan jaringannya sendiri, juga bisa nebeng Le Monde. Saat ini Le Monde mempunyai tiga toko di Jakarta - Jl. Radio Dalam, Jl. Cik Ditiro dan Wisma Sarana Medika serta satu di bandung. Di samping itu Le Monde juga menjalin kerjasama dengan jaringan departement Store terkemuka, seperti Galeria Matahari, Sogo, Cahaya, Sarinah, Galeria Keris, Yogya, dan Diamond. Boleh dikatakan counter Le Monde tersebar diseluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya dan beberapa wilayah di Kawasan Timur Indonesia.

Selain menggarap pasar dalam negeri, menurut Jackie, Natura mengekspor produknya ke Australia dan negara-negara Eropa. Berawal dengan melakukan perintisan antara lain mengikuti pameran mebel di luar negeri. "Tanggapan mereka cukup positif. Bahkan dibandingkan produk dari Cina dan Filipina, misalnya, Natura lebih unggul," tutur Jackie. Sebetulnya sejak 1985 Natura merintis ekspor ke Malaysia dan Brunai Darussalam tahun berikutnya. Nilainya sekitar Rp. 5 - 10 juta per bulan. Namun, kemudian terhenti karena konsentrasinya tidak ke sana. Tahun 1998, Jackie berharap akan bisa membuka kembali pasar ekspor. Target pertama adalah Australia, dengan perkiraan nilai ekspor US$ 100 - 200 per bulan.

Natura bukan satu-satunya produk ekspor perlengkapan dapur, seperti alas meja, handuk tangan, celemek dan sebagainya. Namun, yang secara keseluruhan lengkap - sarung tangan, perlengkapan kayu-kayuan sampai panci-panci - Jackie yakin, baru ada Natura. Jackie berencana meluncurkan produk baru: sendok dan garpu dari keramik, yang desainnya padu padan pada setiap setnya. "Kami juga berupaya memberi nilai tambah dengan menggali unsur-unsur etnis, misalnya Kalimantan, sehingga bensar-benar mencerminkan produk Indonesia.

J u d u l : PEMBUATAN BESI TUANG FC25 - FC30 DENGAN KUPOLA

S u m b e r : Majalah PEKIK (PUPUK)

T e r b i t : Nomor 4, tahun 1994

 

DUCTILE DAN FC 25 - FC 30

BAGAIMANA PROSES YANG PERLU SAYA LAKUKAN UNTUK MEMBUAT ductile DAN fc 25 - fc 30. Fasilitas yang sekarang kami miliki aadalah dapur KUPOLA (Cold Blast) kapasitas 1,4 ton/jam.

------------------------------------------------------------------

 

PEMBUATAN BESI TUANG FC25 - FC30 DENGAN KUPOLA

KAPASITAS 1,4 TON/JAM

 

Apabila perkiraan ini benar, kupola yang dipakai adalah ukuran 500, dengan rata-rata pemakaian kokas antara 14-16% untuk kokas yang baik, kadar abu di bawah 8% atau 16-18% untuk kokas yang kurang baik, kadar abu di atas 10%.

Kadar besi tuang

FC25

FC30

Karbon, C %

3,2 - 3,5

3,1 - 3,3

Silikon, Si %

2,2 - 1,7

2,1 - 1,6

Mangan, Mn %

0,6 - 0,9

0,6 - 0,9

Fosfor, P %

maks. 0,15

maks. 0,1

Belerang, S %

maks. 0,1

maks. 0,1

 

 

 

 

Untuk membuat FC25-FC30, bila kadar abu kokas adalah di bawah 8%, maka dengan menambahkan baja pelat 30-60% berat kepada masukan, maka kokas 15-18% dapat mencapai temperatur di atas 1450 derajat celsius, dengan syarat kokas dasar sekitar 700 - 800 mm di atas lubang hembus udara dan volume hembusan udara adalah:

500 - 550 Nm3/menit atau 21 - 22 Nm/menit

Apabila kadar abu kokas di atas 10%, maka masukan kokas harus naik menjadi 17 - 24 % (rata-rata 20%)

Penambahan baja kepada besi masukan harus dipertimbangkan, yaitu apabila pemasukan bahan logam di atas 80 kg, maka untuk FC25, baja ada pada lapisan bawah, sedangkan untuk FC30, baja ada pada lapisan atas.

Semakin tinggi persen baja yang ditambahkan, semakin tinggi kelas yang dapat dicapai, tetapi tuangan akan semakin mudah berwarna putih atau retak, terutama untuk tuangan tipis.

Untuk menghindari hal tersebut, disarankan untuk menggunakan inokulon dan boleh ditambahkan potongan kawat/pelat tembaga antara 0,5 sampai 1% - berat ke dalam 'ladle'.

Contoh peleburan FC30 di tanur kupola 1,4 ton/jam

Komposisi

C %

Si%

Mn%

P%

S%

FC30

3,1

2,0

0,6

< 0,2

< 0,1

Pig Iron

3,65

2,5

0,65

0,3

0,06

Sekrap balik

3,1

2,0

0,6

0,15

0,08

Baja Pelat

0,2

0,2

0,45

0,03

0,03

Fe-Si

 

 

 

 

 

Fe-Mn

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penggunaan Bahan

% - berat

Kg/masukan

Pig Iron

30

42

Sekrap Balik

30

42

Baja Pelat

40

56

Fe-Si

0,9

 

Fe-Mn

0,2

 

Kokas

18

25

Batu Kapur

40

10

 

PEMBUATAN DUCTILE IRON KUPOLA KAPASITAS 1,4 TON/JAM (COLT BLAS)

Besi dustile adalah besi tuang khusus yang memiliki sifat sebaik besi tuang kelabu (besi tuang biasa) dan baja tuang biasa. Kuat tarik sifat kemuluran besi ductile sama dan lebih besardari baja ST38 atau ST60, sehingga telah banyak digunakan untuk menggantikan jenis bahan baja tempa untuk komponen-komponen mesin, seperti gigi-gigi, crank-shaft, menifold dan sebagainya.

Komposisi besi ductile ini hampir sama dengan besi tuang yang dihasilkan bahkan oleh tungku tungkik, yaitu:

 

Besi Tuang Biasa

Besi Ductile

Karbon

2,90 - 3,80 %

2,70 - 4,25 %

Silikon

1,60 - 2,80 %

1,50 - 3,75 %

Mangan

0,50 - 1,00 %

maks. 0,60 %

Fosfor

maks. 0,15 %

maks. 0,08 %

Belerang

maks. 0,15 %

maks. 0,02 %

Magnesium

-

maks. 0,05 %

 

Terbentuknya sifat ductile pada besi ductile adalah karena adanya pemberian sebanyak 0,06 % - 0,10 % Magnesium awal ke dalam leburan.

Temperatur reaksi Magnesium sebenarnya tidak perlu terlalu tinggi, yaitu antara 13200 - 14000 , akan tetapi reaksi tersebut dapat menurunkan temperatur leburan cukup banyak, serta adanya waktu tunggu agar pembentukan merata antara 5 - 13 menit, mengakibatkan proses biasanya diatur pada temperatur leburan diantara 14800 - 15200.

Oleh sebab itu, kupola biasa, apalagi tungkik jarang digunakan untuk membuat besi ductile, karena selain temperatur leburan jarang dapat mencapai 15000 C, juga kemungkinan tingginya kadar belerang berasal dari kokas akan memberikan resiko kegagalan, jenis tungku yang biasa dipakai untuk pembuatan besi ductile adalah:

- tanur kupola hembusan panas

- tanur kupola injeksi oksigen

- tanur listrik induksi

Kenaikan kadar belerang pada tanur kupola khusus seperti di atas dapat dihindari dengan proses pengurangan belerang dengan menambahkan karbid pada 15500C, sehingga penurunan temperatur karena reaksi karbid sampai 15000C masih dapat digunakan untuk proses pembuatan besi ductile.

KEMBALI KE MENU PELUANG USAHA