Gambir Digjaya Era Mandiri         Information is Key        SUHERMAN       Gambir Digjaya Era Mandiri         Information is Key        SUHERMAN

   HUMOR

DIPERDAYAI  " ANAK"  BUNG KARNO

JIKA seseorang memberi nama anak Rahmawati mestinya dia merupakan salah satu pengagum Bung Karno. Sebagai pengagum, tentunya sedikit banyak tahu tentang riwayat Sang Proklamator itu. Tapi yang di Solo ini lain, berani memberi nama anak menyamai putri Bung Karno, tapi dia tak tahu bahwa Soekarno itu tak pernah punya anak bernama Bayu, dari Ratnasari Dewi. Akibat kebodohannya tersebut, Ny Sriyani, 48, kehilangan dua sepeda jengki miliknya, bahkan anaknya yang bernama Rahmawati digondol pula oleh Bayu si anak Bung Karno gadungan.

Kisah konyol dari kota Solo ini dimulai ketika belum lama ini Ny.Sriyani ketahuan dua anak remaja masing-masing bernama Purwati, 21, dan Bayu, 23. Yang menarik, dua orang yang mengaku kenalan Rahmawati anak Ny.Sriyani tersebut, salah satunya yakni yang bernama Bayu, mengaku sebagai anak Bung Karno hasil perkawinannya dengan putri Jepang si Ratnasari Dewi itu. Mungkin ibu rumahtangga dari kampung Premulung Kel.Sondakan Kec.Purwosari ini tak pernah baca koran atau memang sangat awam tentang sejarah proklamator Bung Karno. Ada orang mengaku putra Bung Karno, langsung saja Bayu itu hasil perkawinannya dengan Hartini. Sedangkan dengan Ratnasari Dewi cuma punya anak perampuan satu-satunya, Kartika.

Karena pemuda bernama Bayu itu mengaku tinggal di Bandung Ny Sriyani percaya saja. Secara tak jelas ibu ini memang pernah mendengar bahwa Bung Karno ketika muda dulu pernah tinggal di Bandung dan menikah dengan Inggit Garnasih. "Mungkin bayu ini anak keturunan dengan Bu Inggit, ngakli," begitu kira-kira pemikiran Ny.Sriyani. Yakin bahwa Bayu ini merupakan keturunan orang besar, dia menghormatinya secara berlebihan. Sewaktu Rahmawati putrinya mau diajak jalan-jalan oleh kedua tamunya, dia mengizinkan saja. Bahkan ketika Bayu itu minta pijam dua sepeda jengki dengan alasan untuk menjemput Ratnasari Dewi dari Bandara Adisumarmo, Ny. Sriyani hooh saja. Padahal kalau ibu ini kritis, mestinya mempertanyakan, buat apa Ratnasari Dewi pergi ke Solo segala. Kalau mau mestinya ke Blitar, dalam rangka ziarah ke makam Bung Karno. Tapi karena sudah hakul yakin, ya mau apa lagi. Kemantapan keyakinannya mulai goyah ketika sampai sore bahkan keesokan harinya "putra" Bung Karno itu tak kembali bersama Rahmawati berikut dua sepeda jengki yang dipinjamnya. Takut terjadi apa-apa Ny.Sriyani segera melapor ke Polisi Polresta Surakarta. Soal dua sepeda seharga Rp 400.000,- itutak dipikirkan benar yang sangat dicemaskan justru nasib Rahmawati dibawa ke mana pula oleh Bayu "putra' Bung Karno itu. Kalau Rahmawati yang asli sih, jelas ada di Jakarta.

ARAB YANG SOK AKRAB DAN SOK GAUL

Kejadian cerita  ini di Taman Safari Bogor. ceritanya ada seorang turis dari arab berkunjung di taman safari Bogor. Dia ditemani seorang pemandu wisata berkeliling melintasi Taman Safari. dari satu tempat binatang ke binatang lain dengan menggunakan mobil. Tibalah di daerah kerumunan binatang unta, lalu si turis minta menghentikan mobil kpd sang pemandu wisata dan membuka pintu mobil dan hendak keluar dari mobil. Si pemandu wisata bilang kpd turis bahwa "disini dilarang keluar dari mobil". tapi rupanya si turis  mengabaikan himbauan pemandu wisata. Dengan kalem dia malah berkata ke pemandu "tenang dinegara saya banyak unta, dia pasti kenal aku" kata orang arab tersebut.  lalu dia membawa sepotong wortel dan menyamperi seekor unta. Dengan kalem dia menyodorkan sepotong wortel kpd si unta tapi tiba-tiba dia menjerit lantaran yang digigit bukanlah wortel melainkan pergelangan tangannya si arab tersebut. Cepat-cepatlah si pemandu wisata membawa si arab tersebut ke rumah sakit. Akhirnya baru ketahuan setelah petugas kebun binatang memberitahukan bahwa unta tersebut didatangkan dari Australia bukan dari arab. weleh..weleh...pantesan kagak kenal.

 

Simbah Ketiban Pulung

 

SUDAH di era reformasi orang masih juga mengembangkan budaya curiga. Seperti warga sebuah kampung di Temanggung (Jateng) ini misalnya, ada simbah-simbah main ke rumah perawan hamil nganggur, langsung diregebek. Padahal sungguh mati, Mbah Markasan, 60, ini tak terlibat "penyetroman" gadis Rukiyah, 26. Tapi karena karoban lawan (kala massa), kakek yang ketiban pulung ini harus manut saja ketika diarak keliling desa.

Kisah mengenaskan ini dimulai ketika gadis Rukiyah menjalin cinta dengan Sukro, 30, warga sebuah desa di Kec.Candiroto. Sebagaimana lazimnya orang pacaran, si cowok sering main ke rumah ceweknya yang tinggal di Desa Tukasari Kec. Kledung tersebut. Cuma, di sini Sukron jika main tak hanya di ruang tamu. tapi juga masuk kamar Rukiyah segala. Apa yang terjadi di sana kemudian, mudahlah ditebak. Mana ada sih, kucing lihat dendeng takkan diterkam?

Setelah sekian kali ngicipi "dendeng" Rukiyah, tahu-tahu kucing kepala hitam ini tak pernah muncul. Lantaran akibat praktek icip-icip tersebut pada akhirnya meninmbukan gelembung istimewa di perut. Celakanya, Sukron dituntut tanggungjawab secara patut. Celakanya Sukron dituduh menghamili Rikiyah malah berbelit-belit macam benang kusut. "Saya bukan dalam posisi untuk menanggungjawabi kehamilan itu," kata Sukron berlagak seperti berkelit untuk dijadikan suami.

Adalah Mbah Markasan warga desa Kelipaing. Sudah beberapa hari ini dia mencari-cari Rukiyah. Apa yang jadi pangkal permasalahan tidak diketahui pasti. Yang jelas, begitu ketemu keduanya langsung asyik ngobrol, dari pk 14:00 sampai pk 18:00 pembicaraan itu belum selesai. Padahal diketahui pasti mereka itu bukan dalam rangka menyusun kebinet.

Sejumlah pemuda yang slama ini mencari dalang kehamilan di perut Rukiyah, akhirnya malah mencurigai Mbah Markasan. Alasan mereka, siapa tahu mereka bicara berlama-lama karena membuat kompromi politik tentang penyelesaian tanggungjawab kehamilan tersebut. Apalahi Mbah Markasan - Rukiyah bicara dengan pakai bisik-bisik segala.

Tanpa menunggu kakek itu pulang, para pemuda itu langsung menghambur ke dalam rumah Rukiyah. Betapapun keduanya telah menjelaskan masalah yang sebenarnya, warga tetap saja menuduh Markasan sebagai pelaku penghamilan Rukiyah. "Mbah Markasan ini nggak tahu apa-apa, yang menghamili saya si Sukron," kata Rukiyah mencoba menyakinkan warga.

Sayang, penjelasan dan penegasan Rukiyah bahwa penggerebekan malam itu inkonsitituional tak memperoleh dukungan warga, apalagi TNI/Polisi. Maka kejadian selanjutnya sungguh memelas, setelah dipukuli Mbah Markasan - Rukiyah diarak menuju ke rumah pamong desa untuk diselesaikan secara adil dan elegan. Tak tahan ditekan massa, akhirnya Mbah Markasan manut saja bila harus menikahi Rukiyah. Tapi kesepakatan semacam itu terjadi "dead lock", karena untuk menikahi lagi kakek ini sudah punya anak bini. Bagi Rukiyah sendiri kebantuan politik semacam itu lebih menguntungkan, sebab sebetulnya dia juga mestinya bertanggungjawab. Tapi jika lelaki itu tetap saja ingkar, dinikahkan dengan Mbah Markasan ya....apa boleh buat! Apa boleh buat karena warga memang lebih menghendaki duet Rukiyah - Mbah Markasan!

 

kenapa pohon kelapa kalo kena petir harus ditebang?
karena ngga mungkin dicabut
 
mungkin semua pada tau, Bisnis apa yang terkenal !
ada yang tau? jawabannya BISNIS SPEARS
 
Kacang apa yang basah?
kacangplung di air(maksa dikit lah..)
 

ditemenin 2 orang takut ; 4 tambah takut; 8 makin takut. apaan ya ?
nemenin lewat jembatan mau runtuh
 

ayam apa yang guedeeeee banget?
ayam semesta
 
kenapa superman pake sepatu merah?
karena yang item dipinjem batman
 
kenapa ikan banyak di laut
karena di laut ngga ada kucing
 
kodok apa yang paling besarrrrrrrr ???
KODOK INDAH MALL !!!!